Tuesday, June 19, 2007

momento

ingatan, kadangkala mengingatkan kita akan sebuah hal: perih dan sedih. tetapi, tidak hari ini.


adakah ini semacam kesunyian atau semacam kemerdekaan ketika kau sendirian, sayang?


ketika ini, adalah waktu terasa berhenti


kadangkala, kita hadir di suasana yang lain dengan cinta yang sama. di antara keramaian, pada siapa pun kita bertatap, pada apa pun kita mengenal. kita adalah kita, untuk sebuah waktu yang panjang.


ah, kata, apalah kata, tak cukup bisa menghapus semua jejak. dan jauh di depan, apa pun bisa saja terjadi. tapi, bukankah kita berpeluk, hingga angin pun tak bisa lewat?



ai-ai, kita yang senantiasa bersama bukans emata urusan cinta. tapi sesuatu yang lahir tiba-tiba, saat di mana kau membutuhkanku, saat bila aku butuhmu. dan kita, memang tak melulu untuk ini.

di sana, di depan kita apa-apa selalu ada. segalanya bisa terjadi. kemungkinan-kemungkinan yang tidak pernah kita sadari...


dan, aku merenggas tanpa kita. juga kau, tentu saja...

tentang hati

aih, di sini, akankah selalu ada cinta???
Begitulah sayangku, aku selalu saja diusik sejuta gaduh tentang rasa dan hati. siapa yang bisa meyakini pikirannya esok pagi atau lusa nanti?
Tentu tak ada yang salah jika kelak kita sudahi semuanya. salah satu dari kita pergi dengan sesungguhnya dan satu yang lain meraba perih. tapi apa pun itu, kita harus mencoba menerimanya. sebagaimana kau, juga aku.
Tapi ta, aku ingin kita selalu di sini. di rumah sederhana yang kita cipta dnegan segudang impian dan harapan. sampai kita tua, sampai di mana kita pergi, lenyap dan tak ada lagi.
masihkah sudi kau di sini bersamaku menatap matahari pagi??

Tuesday, June 5, 2007

senja hari


pada waktunya, barangkali semua tinggal kata-kata dan ingatan kecil belaka.

tapi sebelum semua sampai pada titiknya, aku ingin menarik perahu lagi ke tepi dan bersandar di pelabuhan buruk ini.

sampai kapankah, angin nakal benar-benar pergi??

di seberang, sebuah nyanyian sedang dimainkan dan senja sedang merembang.

memiliki, serupa apa lagi??


aih..aih..

katakan, serupa apa lagi kita membangun hidup dan merancang masa depan, agar angin tak lagi menerbangkan rumah kertas kita??