Sunday, April 22, 2007
Perjalanan Kadang Berliku
Sabtu, 21 April 2007. Hari Kartini
Aku dan Tsabit berencana main ke Sukma. pengen malam malam mingguan je. "Ke rumah temennya, Mas, " Kata Takdir dan Puput nyaris bersamaan.
aku dan Tsabit mendesah lirih. gimana ya?
"Hubungi aja mas. SMS aja." Kata Takdir lagi.
Aku coba SMS dan Telpon. gak diangkat sampai lama sekali.
"Oom kok mengang hp trus? mau menghubungi siapa sih?" Tanya Tsabit penuh selidik.
aku bingung, berkali-kali tepon dan sms. gak ada jawaban. semalaman aku murung dan gundah. sukma kenapa?
malam itu aku tau jawabannya. sukma ke rumah teman smanya. mereka jalan-jalan, sukma sengaja gak bawa HP biar tak ada yang mengganhggunya malam ini. mereka jalan-jalan katanya. "Ke UGM, di sebuah kafe kecil, di mana banyak teman-teman baru." Katanya. "Sukma ingin tamasya."
Baiklah. tapi smsnya itu dek...
Minggu, 22 April 2007.
"Koto mau ikut gak? ada pentas Opi di Beringharhjo." Kata Sukma padaku.
Aha, ternyata sukma sudah gak marah lagi ya? Oke, koto ikut...
Acara "MINORITY BEREKSPRESI BEBAS, BEREKSPRESI BURUH GENDONG, Semangat Kartini yang Tak Pernah Mati". yang diselenggarakan oleh Paguyuban Buruh Gendong "Sayuk Rukun".
lumayan menghinur sebenarnya kalau acaranya tidak didominasi penyelenggara yang (sepertinya) hanya mengatasnamakan para ibu-ibu buruh gendong. karena sedikit sekali melibatkan meleka langhsung kecuali di acara door prize. selebihnya musik ngejreng-ngejreng. tahu apa mereka ini dnegan musik ribut semacam ini? ada pentas dari "Seko Nol" yang membacakan surat Kartini dnegan lirih dan pelan. acara yang semula berjalan cukup lucu dan mengharukan itu makin membuat jenuh. dan kami pulang.
Bukan itu, tapi kejadian setelahnya. Kami memutuskan (koto dan sukma, maksudnya) sesuatu yang tidak kami duga sebelumnya. Kami harus jalan sendiri-sendiri (dulu) agar biasa menikmat, "seberapa butuh sih kita." sungguh, inilah hari selama enam bulan ini yang terasa amat menyedihkan. bagaimana kami akan terbiasa?
malam ini, kami membiarkan bulan dan bintang cemburu. ahai, setelahnya kami akan larut dalam kesendirian..
"Sukma gak bisa koto.." Kata sukma malam itu.
"Semua akan terbiasa dik, cobalah."
Senin 23 April 2007
Sebuah harui yang aneh.
"Koto gak bisa dik.."
"Sabarlah "Beb", semua akan berjalan seperti biasa.."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment