Wednesday, July 9, 2008

sajak jelek

orang rantai

di kota ini, kau mungkin mengingatnya
sedikit saja
di tempatmu berdiri barangkali
keringat mereka jatuh, mengais tanah dan
rantai panjang yang berat
menyeretnya, seperti melepas nasib buruk
dan hidup yang terasa sia-sia

bisa jadi kau lupa
dan tak perlu mengenangnya
sebab hidup tak pernah mundur
kita cukup mengenangnya sebagai sebuah sejarah
kota dan tanah jajahan

di kota tambang, yang kau tak bisa singgah
kau akan mengingatnya
menyeret tulang dan nasib
menggaris tanah dengan rantai yang berat
dan anak-anak menyorakinya
sebentuk hiburan kampung koloni

“orang rantai, orang rantai…”

kau ingat sepotong-sepotong
padahal barangkali, di tempatmu berdiri
keringatnya jatuh, tubuhnya jatuh
ada doa yang gagal dikirimkan

di kota tua, orang-orang mengingatnya
sebagai sebuah sejarah
yang tercatat dalam panduan pariwisata
dan dari tempatku berdiri, sebagai pengelana
dan orang buangan, lamat kudengar
suara bisikan yang seperti mengejar dan memburu
setiap langkahku

“orang rantai, orang rantai…”


Yogya-Padang, 2007-2008

1 comment:

catatan salwangga said...

walah, sajak - e koq mengundang pemikiran banget.

salut,

salam,
salwangga